Minggu, 19 Mei 2019

Fungsi Khusus Bahasa


Fungsi Bahasa Menurut Finocchiaro
Salah satu ahli bahasa yang membagi fungsi bahasa adalah Finociaro (1977). Dia mengadakan pembagian fungsi bahasa menjadi lima kelompok. Kelima kelompok itu adalah (1) fungsi personal; (2) fungsi interpersonal; (3) fungsi direktif; (4) fungsi referensial; dan (5) fungsi imajinatif.
Fungsi personal merupakan fungsi bahasa untuk menyatakan diri. Ukurannya adalah apakah yang disampaikan itu berusal dari dirinya atau bukan. Apa yang terdapat pada diri manusia itu secara garis besar dibedakan menjadi dua macam, yakni perasaan dan pikiran. Jadi, jika seseorang menyatakan isi perasaan dan atau pikirannya, maka dia sedang menggunakan bahasa untuk menyatakan diri.
Kita dapat mengambil contoh, seorang pemuda yang ingin menyampaikan rasa cintanya kepada seorang gadis. Untuk itu, dia harus menggunakan bahasa, katakanlah bahasa cinta. Pemuda itu ketika menyatakan cintanya kepada sang gadis menggunakan bahasa untuk menyatakan diri, dan bahasa yang digunakan itu mengemban fungsi personal. Berbagai macam perasaan dan pikiran tentu dapat dinyatakan, seperti perasaan susah, kalut, perasaan senang, marah, dan sebagainya.

Fungsi interpersonal, sesuai dengan namanya, merupakan fungsi yang menyangkut hubungan antarpenutur atau antarpersona. Fungsi bahasa yang demikian itu diarahkan untuk membina hubungan atau untuk menjalin hubungan social. Dampak yang menonjol adalah terciptanya hubungan antarpemakai bahasa itu.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh fungsi interpersonal dapat ditemukan. Dua orang yang saling tidak kenal secara kebetulan duduk berdampingan di dalam bus. Mereka bisa saja tidak berkomunikasi apa pun selamia dalamn perjalanan. Kalau perjalanan hanya beberapa menit memang tidak menimbulkan keganjilan. Akan tetapi, jika perjalanan itu memerlukan waktu beberapa jam, bahkan berjam-jam, seperti jika keduanya naik bus malam Denpasar—Jakarta, Surabaya—Medan, dan lain-lain arah, kejanggalan akan terjadi jika di antara mereka tidnk ada komunikasi sama sekali. Adalah sangat wajar jika mereka saling menyapa, bertanya, dan saling menjawab. Untuk itu, bahasa memegang peranan penting. Pemakaian bahasa dalam ilustrasi itu menunjukkan pemakaian bahasa dengan fungsi interpersonal.
Fungsi direktif merupakan fungi bahasa untuk mengatur orang lain. yang diharapkan oleh penutur dengan fungsi direktif itu adalah dampak tindakan orang lain yang diharapkannya. Bentuk bahasanya juga memiliki ciri yang khas sebagai bentuk-bentuk direktif. Dengan fungsi itu, penutur bermaksud menyuruh orang lain memmmberikan saran untuk melakukan tindakan atau meminta sesuatu.
Menurtit Vasold (1984), pemakaian bahasa direktif itu membawa risiko. Di samping penutur harus menyampaikan bentuk-bentuk bahasa, yang sesuai, penutur juga harus menganalisis situasi, menginterpretasi, dan memprediksi kontekssosial dan budaya yang berlaku.

Apa yang dinyatakan Fasold tersebut dapat dihubungknn dengan kenyataan sehari-hari. Orang dipaksa memilih bentuk-bentuk yang cocok. Jika dipertimhangkan, misalnya, suruhan lebih balk disampaikan dengnn cara Iangsung, maka penyampaian secara tidak Iangsung tentu saja keliru; hasil yang diharapkan sesuai dengan harapan penutur.
Pemakaian bahasa dengan fungsi direktif itu dapat diamati, misalnya, ketika seorang ibu menyuruh anaknya untuk belajar. Kalimat yang terlontar bisa bermacam-macam, tetapi apa pun yang dinyatakan oleh si ibu memiliki maksud yang sama, yakni “agar anaknya belajar". Mungkin si ibu menyatakannya dengan kalimat langsung, "Belajarlah, Nak!", mungkin juga dengan, tidak langsung, "Mengapa tidak segera ke kamar belajar?" Kedua kalimat itu memiliki fungsi yang sama. Memang, seperti yang dinyatakan oleh Senric (1969) tidak selalu parallel antara fungsi bahasa dan bentuk bahasa.
Fungsi referensial merupakan fungsi bahasa untuk menampilkan suatu referan (benda yang disebut atau benda yang ditunjuk) dengan menggunakan lambang bahasa. Dengan fungsi itu, pemakai bahasa mampu membicarakan apa saja yang berkenaan dengan lingkungannya. Satu kelebihan bahasa tampak juga dalam fungsi ini. Penutur tidak perlu menghadirkan acuan yang dibicarakanya. Dengan demikian, penutur dapat membicarakan apa saja yang, dikehendaki sesuai dengan tuntutan tuturan. Bahkan referen yang berada dalam keyakinan pun dapat dihadirkan. Kalau kita ingin membicarakan Sang Maha Pencipta, cukup kita menggunakan lambang Allah. Untuk menyebut Sang Maha Pencabut Nyawa kita dapat menggunakan lambang Jibril. Demikian seterusnya. Pendeknya manusia dimudahkan dengan fungsi ini. Kita dapat membicarakan orang tua kita tanpa membawa orang tua kita ke konteks dan sitiosi tuturan.
Fungsi imajinatif adalah fungsi bahasa untuk menyatakan sesuatu dengan berimajinasi. Karya-karya sastra, seperti prosa, puisi, cerpen, novel, dan roman merupakan karya-karya yang lahir berkat fungsi bahasa sebagai alat untuk berimajinasi. Menurut Finocchiaro, fungsi imajinatif ini sukar dipelajari/diajarkan. Bakat yang ado pada diri yang bersangkutan ikut menentukan berkembannya kemampuan untuk berimajinasi dengan bahasa.

Fungsi Bahasa Menurut Halliday
Tokoh lain yang membicarakan fungsi bahasa adalah Halliday (1973). Linguis itu mengungkapkan tujuh fungsi bahasa. ketujuh fungsi tersebut adalah 1) fungsi instrumental; 2) fungsi regulatori; 3) fungsi representasional; 4) fungsi interaksional; 5) fungsi personal; 6) fungsi huristis; 7) fungsi imajinatif.
Fungsi instrumental merupakan fungsi bahasa untuk mengatur lingkungan, yakni untuk menciptakan situasi atau peristiwa tertentu. Dalam konteks itu bahasa mengemban fungsi sebagai alat. Dengan bahasa itulah kondisi tertentu dapat diciptakan. Seorang pemilik rumah yang mempersilakan tamunya untuk masuk ke dalam rumah menggunakan bahasa dengan fungsi instrumental, yakni dengan menggunakan kalimat perintah persilaan, misalnya, “Silakan Masuk!” atau “Masuklah!”. Demikian juga jika pemilik rumah itu mempersilakan duduk tamunya. Dia akan menggunakan kalimat perintah "Duduklah!” atau “Silakan duduk!" dan terjadilah kondisi yang diharapkan. Kondisi  "tamu yang masuk rumah” atau “tamu yang duduk” akan tercipta dengan penggunaan kalimat persilaan itu.
Fakta dan khasanah ilmu pengetahuan tidak akan terkomunikasikan jika tidak dinyatakan dengan bahasa. dengan kata lain, fakta keduniaan dan kasanah pengetahuan sebenarnya merupakan benda yang memerlukan perujukan. Dalam keperluan itu, bahasa memainkan fungsinya, yakni fungsi representasional. Seseorang dapat menghadirkan dunia dengan fungsi representasional itu.
Uraian di atas dapat dilengkapi dengan ilustrasi berikut. Seseorang yang mengetahui ada kecelakaan di suatu tempat. Akan menyarnpniktm kejadian itu kepada orang lain. Dengan kata lain dia akan menghadirkan fakta dunia yang dilihatnya itu dengan, misalnya, mengatakan ”Tadi ada kecelakaan",atau "Tadi telah terjadi kecelakaan dan seorang korbannya  meninggal dunia”.
Seorang ilmuwan memiliki khasanah ilmu. Khasanah itu sendiri merupakan fakta keduniaan yang di luar manusia. Karen itu, jika seorang ilmuwan menyampaikan khsanah ilmu atau informasi ilmiah, maka dia menggunakan bahasa dengan fungsi representasional.
Fungsi interaksional sesuai dengan namanya mengacu fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi. Fungsi interaksional yang ditampilkan Halliday ini mirip dengan fungsi interaksional yang ditampilkan oleh Finocchiaro di atas. Fungsi interaksional ini dapat dilaksanakan seseorang dengan baik jika dia mengetahui dan memahami benar nila-nilai atau karakteristik budaya yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan. Kalau orang ingin menggunakan bahasa Inggris, misalnya, dia harus memahami aspek budaya bahasa Inggris, seperti leluconnya, jargon-jargonnya, sopan santunnya, dan lain-lain.
Pemahaman aspek-aspek budaya itu memang penting. Pemakaian bahasa akan salah dalam dan dari ukuran konteks komunikasi. Dalam kaitan itu, Widdowson (1978) mengajukan perlunya pembedaan antara kebenaran (correctness) dan kecocokan (appropriacy). Walaupun yang dikamaksudkan dengan kecocokan oleh Widdowson itu tidak seluas aspek-aspek budaya, prinsip yang dikemukakan memiliki relevansi dengan fungsi bahasa interaksional itu.
Fungsi personal yang dimaksudkan dalam klasifikasi Halliday sama dengan fungsi personal yang dimasudkan oleh Finocchiaro. Fungsi itu menyiratkan bahwa bahasa merupakan alat untuk menyampaiakn diri, menyatakan pribadi.
Khsanah ilmu pengetahuan bukanlah wahyu. Dengan kata lain manusia dipersyaratkan untuk mendapatkan informasi pengetahuan itu. Dalam konteks itulah bahasa mengemban fungsi. Dengan bahasa orang akan mendapatkan khasanah pengetahuan. bahasa yang dimanfaatkan untuk memperoleh ilmu pengetahuan itu merupakan bahasa yang yang mengemban fungsi huristis.
Dalam karya ilmiah, fungsi huristis itu tampak pada rumusan masalah, seperti yang tampak pada rumusan masalah berikut.
1)      Mengapa saun talas dan air tidak dapat kohesi?
2)      Bagaimana ular dapar mengenali lingkungannya, padahal dia tidak memiliki gendang telinga?
3)      Mengapa orang enggan duduk di deretan depan pada forum pertemuan?

Manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dengan segala kelebihannya. Salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lain adalah kemampuannya berimajinasi. Manusia dapat menciptakan sesuatu dengan imajinasinya. Seperti telah dikemukakan di depan, dengan bahasa yang berfungsi imajinasi itu manusia dapat menciptakan sebuah karya. Berbeda dengan fungsi referensial, fungsi imajinatif itu tidak bergantung pada dunia factual. Acuan yang lambangkan dengan bahasa bukanlah dunia yang nyata.
Fungsi regulatori mengemban tugas memelihara atau mengontrol keadaan atau peristiwa. Peristiwa-peristiwa negosiasi (persetujuan/penolakan), pengendalian tingkah laku, yang dilakukan dengan menggunakan bahasa telah membuktikan fungsi bahasa sebagai regulator.
Klasifikasi fungsi di atas sebenarnya tidak mutlak dalam pengertian bahwa penggunaan bentuk bahasa digunakan hanya mengemban satu fungsi. Sebuah pernyataan dapat berfungsi regulatori yang sekaligus juga instrumental. Dengan kata lain, fungsi-fungsi bahasa itu bisa bertumpang tindih.

2 komentar:

  1. Terima kasih banyak ilmu baru nya pak.. Ini sangat bermanfaat sekali bagi kami ☺

    BalasHapus
  2. terima kasih kembali,,,
    jika ada pertanyaan untuk pendalaman tentang linguistik, kita dapat sharing ilmu ya...
    salam

    BalasHapus