Rabu, 30 Januari 2019

RUANG LINGKUP KAJIAN LINGUISTIK

       Linguistik diartikan sebagai ilmu tentang bahasa bahasa atau singkatnya adalah ilmu bahasa. dalam linguistik terdapat banyak kajian kebahasaan yang memiliki focus dan cakupan sesuai dengan kajiannya sendiri. Kajian-kajian kebahasaan tersebut terangkum semua dalam linguistik. Sesuai dengan nama dalam blog ini, “metalinguistik”, linguistik merupakan ilmu tentang kebahasaan yang memiliki bagian-bagian rumpun studi yang berkaitan dengan kebahasaan. Lebih jelasnya, pembagian kajian dalam linguitik terbagi atas dua rumpun kajian besar, yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik. Secara umum pembagian tersebut tersajikan pada gambar berikut.



Dari gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa kajian linguistic terdiri atas 2 rumpun kajian besar, yaitu 1) Mikrolinguistik dan 2) Makrolinguistik. Penjelasan setiap kajian ilmu tersebut dijabarakan sebagai berikut.

Selasa, 29 Januari 2019

IHWAL BAHASA


Kata bahasa sudah terngiang oleh semua orang dalam semua kapasitas, bidang, dan keahliannya masing-masing. Kata bahasa juga muncul dalam setiap pembahasan dalam forum ilmiah dan nonilmiah. Kata bahasa juga digunakan pada beberapa keilmuan sosial, komunikasi, dan eksakta. Jadi, bahasa digunakan semua orang, semua aspek, dan semua keperluan. Lalu, apa arti dari bahasa dan apa pengertian tentang bahasa? terkadang kita berkali-kali menyebutkan kata itu, tetapi tidak tahu apada maksud dan penjelasannya.
Jika membahas tentang pengertian tentang bahasa, banyak sekali ahli yang menyampaikan penjelasan tentang bahasa. Penjelasan tersebut memiliki perbedaan dan persamaan yang dengan sendirinya kita sendiri bisa mengonstruksi pengertian dari bahasa. kurang lebihnya, bahasa merupakan sistem simbol yang diproduksi oral manusia bersifat arbiter dam konvensional pada masyarakat dalam waktu dan tempat tertentu. Dari pengertian tersebut, terdapat beberapa ciri dari bahasa yang dijabarkan sebagai berikut.

1.       Bahasa sebagai sistem simbol
Sistem simbol dimaksudkan sebagai sebuah kesatuan symbol (bunyi atau lambing huruf) dengan formula tertentu. Misalnya, seseorang melafalkan kata [paku], kata tersebut berasal dari empat simbol bunyi dengan formula atau urutan yang khusu. Pada bunyi kata [sapu] terdiri atas bunyi [s], [a], [p], dan [u]. keempat bunyi tersebut tersusun dengan urutan 1) [s]; 2) [a]; 3) [p]; dan 4) [u]. Jika keempat simbol bunyi kata tersebut diubah menjadi 1) [u]; 2) [s]; 3) [a]; dan 4) [p], akan terbentuk bunyi [usap]. Perubahan sistem tersebut akan berpengaruh pada arti dan maksud pengucapannya. Jika keempat simbol bunyi kata tersebut diubah 1 simbol bunyi saja, akan terbentuk perubahan makna juga. Misalnya dari bunyi [sapu] diubah simbol [u] pada akhir bunyi menjadi [i], akan terbentuk bunyi [sapi]. Tentunya perubahan symbol bunyi tersebut juga mengubah makna katanya.